Minggu kemarin ayah nelpon, akhir Agustus akan pulang ke Indonesia, setelah setahun di negeri Matador.. Persiapan menyambut kedatangan Ayah ada banyak macam, dari ekternal dengan rajin ke salon sampe ke internal dengan minum jamu, hehehe.
Rencana tahun ini Ayah akan mengurus Akta Kelahiran Aiz yang sempat tertunda 3 tahun ini. Qaku sudah mewanti-wanti Ayah agar disempetin, meski sudah kebayang ribetnya ngurus akta yang telat. Awalnya dari bu ustadzah tempat Aiz ndaftar PAUD minta fotokopi akta dan foto. Aku jawab kalau adanya surat lahir dari Rumah Bersalin Aisiyah Pemalang tempat aku operasi Sectio Caesaria. Bu Ustadzah ngeliatin aku sebegitunya dan membandingkan wajahku dengan Aiz. "Ya emang 100% ga mirip, Bu." kataku dalam hati. Tapi aku bikin santai aja, toh sudah ada tiga kali kejadian aku dikira pengasuhnya Aiz.
Nah, mungkin lain ceritanya kalo Ayah yang nganter Aiz ndaftar. Ga perlu dikasih akta pun Bu Ustadzah pasti yakin 100% kalo Aiz itu anak Ayah.Ga perlu tes DNA; cukup liat sekilas kilat.
Dari usia 5 bulan, 9 bulan, sampe 2 tahun, tetep miripnya.
Biarlah dibilang pengasuhnya Aiz, yang penting Aiz jelas anak Ayahnya, hahaha